Tugas 3 : Literature Review Pada Objek Desain
Jurnal 1
Judul : PENAFSIRAN MAKNA LAGU TRADISIONAL BATAK TOBA ANDUNG “SAUR MATUA MAHO INANG”
Pendekatan/persepektif : Pendejatan Hermeneutik
Teori : Ferdinan De Saussure (1857- 1913) merupakan tokoh penting yang dikenal sebagai ahli bahasa dari Swiss. Fokus Saussure adalah pada semiotika linguistik. Sebagai seorang ahli bahasa, maka bahasa merupakan ketertarikan utama Saussure, ia memfokuskan perhatian lebih langsung kepada tanda itu sendiri.
Analisis : Analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan mengklasifikasikan adegan-adegan dalam syair lagu andung saur matua maho inang yang sesuai dengan rumusan masalah penelitian. Kemudian, tahapan analisis data dapat diketahui maknanya dari lagu tersebut melalui signifier and signified, form and content, langue and parole, syncronic and diacronic.
Kesimpulan : Berdasarkan uraian analisis di atas, peneliti mampu menjawab tujuan dari penelitian ini, Dilihat dari Makna Penanda dan Petanda dalam lirik lagu dan Not lagu andung “Saur Matua Maho Inang” serta mengetahui dari ketukan setiap lagu tersebut dan alunan musik yang dimainkan dalam lagu ini, peneliti dapat mengetahui makna tafsiran sesungguhnya dari setiap bait dalam lirik lagu tersebut. Yang sudah disesuai pada element pertama dalam semiotika Ferdinand De Saussure.
Jurnal 2
Judul : REPRESENTASI PERILAKU MASYARAKAT JAWA DALAM FILM KALA
Pendekatan/persepektif : deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati.
Teori : Film Kala ini sendiri sebenarnya berlatarkan tempat yang tidak diketahui atau tidak dijelaskan dalam film ini. Tidak diberitahukan nama negaranya apa, bahkan waktu kejadiannya pun juga. Jika melihat dari setting tempatnya atau pakaian pemerannya, bisa diperkirakan mengambil waktu tahun 1960an.
Analisis : Analisis pada Adegan pembuka dalam film Kala.Awalnya,terdengar suara sirine ambulan. Lalu, gambar memunculkan adanya pita garis TKP polisi. terdapat 2 orang pria yang sedang berbicara. Pria yang sedang mencatat memakai kemeja putih dengan bretel mengikat di tubuhnya.
Kesimpulan : Penulis telah melakukan penelitian atas representasi perilaku masyarakat Jawa dalam film Kala menggunakan analisis Semiotika Roland Barthes. Analisis Semiotika Rolnad Barthes bisa dipakai untuk membedah dengan menyandingkan hasil analisa konotasi dan denotasi dengan mitos yang telah ada. Penelitian ini juga bergerak atas dasar Penulis sendiri yang merupakan orang keturunan Jawa dan ditemukan unsur-unsur Jawa yangmendominasifilmKala.
Jurnal 3
Judul : PESAN MORAL
PADA FILM IMPERFECT 2019 KARYA ERNEST PRAKASA
Pendekatan/persepektif : Pendekatan kualitatif deskriptif
Teori : Teori semiotika Charles Sanders Peirce sering kali disebut “Grand Theory” karena gagasannya bersifat menyeluruh, deskripsi struktural dari semua penandaan, Peirce ingin mengidentifikasi partikel dasar dari tanda dan menggabungkan kembali komponen dalam struktural tunggal. Dalam usaha mencari makna suatu tanda Peirce membuat teori triangle meaning yang terdiri atas sign, object, interpretant.
Analisis : Film tidak hanya sebagai media hiburan semata, tapi juga sebagai media informasi dan edukasi, penyampaian informasi melalui film dapat dilakukan dengan cepat. Terdapat banyak kategori genre dalam film yang mengangkat cerita fiksi mapun kisah nyata yang merupakan refleksi dari kehidupan sehari-hari. Film mengangkat realitas sosial yang ada disekitar kita dengan sentuhan alur cerita yang menarik.
Kesimpulan : Setelah meneliti film Imperfect dengan cara menonton film tersebut dari awal hingga selesai dan mewawancarai sutradara beserta penontonnya, peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat makna yang direpresentasikan dari film Imperfect ini. Tanda tanda yang terdapat dalam film dikaji melalui klasifikasi objek dari semiotika Charles Sanders Pierece.
Objek Desain : Habbie & Ainun
Habibie & Ainun 3 adalah film biografi percintaan Indonesia tahun 2019 yang disutradarai Hanung Bramantyo dan ditulis Ifan Ismail. Film ini adalah kelanjutan dari Rudy Habibie (2016), prekuel dari Habibie & Ainun, sekaligus film ketiga dari seri Habibie & Ainun. Apabila Rudy Habibie mengisahkan Habibie muda, maka Habibie & Ainun 3 mengisahkan Ainun muda. Maudy Ayunda tampil sebagai pemeran utama, Reza Rahadian kembali membintangi film ini, dan Jefri Nichol bergabung sebagai pemeran baru dalam seri ini. Film ini ditayangkan pada 19 Desember 2019 di Indonesia dan 26 Desember 2019 di Malaysia. Film ini mendapatkan sambutan yang positif baik dari kalangan penonton maupun pengkritik.
Film ini dibuka dengan kenangan produser Manoj Punjabi terhadap B. J. Habibie yang meninggal pada 11 September 2019.
Pada 22 Mei 2011, Habibie (Reza Rahadian) pergi ke kuburan Ainun untuk mengenang setahun kematian istrinya. Setelah berziarah, Habibie yang masih berduka sedang meratapi kematian istrinya, sementara keluarga Habibie menyiapkan makan malam. Habibie lewat Thareq menginginkan suasana bahagia ketika makan malam. Habibie atas keinginan cucu-cucunya menceritakan "Eyang Putri", panggilan Hasri Ainun Besari.
Habibie kemudian menceritakan perjalanan hidup istrinya. Semasa Habibie bersekolah di Sekolah Menengah Atas Kristen Dago, Habibie pernah menyebut Ainun (Maudy Ayunda) berkulit hitam dan gelap. Pada suatu hari, Ainun bersama kawannya bertanding kasti yang ditonton Habibie dan kawannya. Dalam pertandingan itu, kaki Ainun terluka dan sepatunya sobek. Ainun kembali bertanding dan membalikkan keadaan, sehingga tim Ainun menang. Sementara tim Ainun merayakan kemenangan, Ainun justru mendapati Habibie tidak berada di sana. Ketika Ainun pulang, ia memeriksa kotak surat dan tidak kunjung mendapati surat dari Universitas Indonesia; Ainun berencana mendaftar di Fakultas Kedokteran. Ia tidak sengaja melihat suratnya berada di tangan abangnya selama beberapa hari, sehingga ketika ia langsung merampasnya saat itu juga, ia kaget karena dinyatakan diterima. Malam harinya, Ainun pergi ke pesta tarian dan berjumpa dengan Habibie. Habibie menyebut dirinya lulus di RWTH Aachen serta dibiayai ibunya, sembari menyebut beasiswa lebih pantas untuk orang yang lebih membutuhkan.
Alasan saya menggunakan desain objek pada film Habbie & Ainun karna saya belajar bahwa makna dari film tersebut menggambarkan Satu kutipan yang melekat dalam diri Habibie untuk Ainun adalah "Tak perlu seseorang yang sempurna. Cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia dan membuatmu berarti lebih dari siapa pun." Maka dari itu kata kata Habbie yang selalu buat saya ingat bahwa harus menemukan yang membuat saya bahagia tak perlu mempunyai pasangan yang sempurna karna ga akan cukup untuk mendapatkan yang sempurna.
Pendekatan : pendekatan kualitatif deskriptif
Analisis : Pada Film ini jika dikaitkan dengan teori Semiotika Ferdinand De Saussure dapat dilihat dari penanda yaitu Film Habbie & Ainun dari alur dan makna cerita Film tersebut.
Kesimpulan : "Tak perlu seseorang yang sempurna. Cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia dan membuatmu berarti lebih dari siapa pun." Maka dari itu kata kata Habbie yang selalu buat saya ingat bahwa harus menemukan yang membuat saya bahagia, tak perlu mempunyai pasangan yang sempurna karna ga akan cukup untuk mendapatkan yang sempurna.
Sekian Terima Kasih :)
Komentar
Posting Komentar